Blog ini...

sering gonta-ganti templete dan berisi cerita penting nggak penting saat terkena atau tidak terkena badai hormonal

Jumat, 29 Januari 2010

Being Single


Jaman memang sudah bergeser jauh. Dua dekade yang lalu, orang tua akan gelisah jika anak gadisnya yang berusia nyaris duapuluh belum juga menikah. Lantas mereka akan berusaha untuk mencarikan jodoh. Upaya mencarikan jodoh tidak hanya berhenti sekedar menemukan saja, tetapi juga berusaha sekuat tenaga supaya perjodohan itu sampai ke pelaminan.
Sekarang, wanita lebih memiliki kebebasan untuk menentukan kapan mereka akan menikah. Umur bukan lagi menjadi ukuran. Apa salahnya umur 30 masih melajang, jika memang belum tiba waktunya menikah. Istilah perawan tua sudah tidak lagi relevan. Pemikiran orang sudah semakin terbuka.
Ya, seperti rejeki dan kesehatan, jodoh itu memang urusan Tuhan. Kita tidak akan pernah dapat uang tanpa bekerja, namun jumlah rejeki yang kita terima sama sekali kita tak akan tahu besarannya. Oke, gaji bulanan memang pasti segitu, bagaimana dengan penghasilan lain yang kita peroleh, misalnya dari uang bonus atau insentif. Jumlahnya selalu menjadi kejutan. Sama halnya dengan jodoh, kita sudah berusaha memperbaiki diri, memperluas pergaulan, meningkatkan ketakwaan, tetapi kita sama sekali tidak tahu kapan The Right One itu akan datang melamar.
Saat masih kuliah atau sekolah, mungkin kita pernah membuat target nilai, lalu kita berusaha. Hasilnya bisa jadi nilai kita melebihi atau malah kurang dari target itu. Biasanya tidak terlalu jauh jika usaha yang kita lakukan setara dengan target yang ingin diraih. Menikah tidak sekedar membuat target dan berusaha. Menikah adalah masalah menemukan waktu yang tepat dengan orang yang tepat. Tidak bisa diburu-buru, pun tidak bisa diperlambat. Rasulullah mengatakan kepada seorang pemuda bahwa jika memang dia sudah siap lahir dan batin, maka bersegeralah menikah. Namun jika belum, maka berpuasalah. Adakah di sana Rasul menyebutkan masalah umur ?
Jadi, selagi masih menunggu giliran sambil terus berusaha, apa salahnya menikmati masa lajang. Ada banyak hal yang bisa dilakukan saat kita belum menikah. Lupakan saja pertanyaan orang-orang tentang kapan menikah. Percayalah pertanyaan itu tak akan ada hentinya. Seperti yang di iklan itu....

read more...

Kamis, 28 Januari 2010

100 Hari


Selamat pagi. Hari ini, 28 Januari 2010, sejumlah elemen masyarakat, termasuk mahasiswa akan menggelar demo di Jakarta. Nah, bagi yang sudah dan sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja mungkin akan sedikit terganggu. Demo ini digelar untuk mengkritisi 100 hari pemerintahan SBY-Boediono. Saya, sebagai elemen masyarakat juga, yang tentu saja awam ini, diam-diam bertanya-tanya; 100 hari apakah cukup untuk menilai keberhasilan suatu pemerintahan ? Apakah kita tidak terburu-buru ? Meskipun jaman berkampanye dulu para calon pemimpin itu menjanjikan akan menyelesaikan permasalahan bangsa dalam jangkan waktu 100 hari.
Sementara lihat, hei….ada banyak masalah bangsa ini. Tidak hanya Bank Century, tidak hanya law enforcement yang makin menyakiti rakyat itu, tidak hanya dilemma ujian nasional, tidak hanya korupsi….ada banyak sekali permasalahan. Dan kita begitu terburu-buru ingin semua terselesaikan dalam 100 hari. Kita tidak sedang memasak mie instan loh…. Oke, saya tahu, anak SD juga tahu, bahwa negara itu tidak hanya terdiri dari Presiden saja. Ada lembaga negara yang seharusnya bisa menyelesaikan masing-masing permasalahannya itu dengan cepat dan tepat.
Saya tahu, akhir-akhir ini memang SBY terkesan peragu dalam mengambil keputusan. Rakyat butuh statement yang menenangkan, bukan kalimat-kalimat yang nggantung. Itulah gaya kepemimpinan SBY yang telah dipilih rakyat Indonesia pada pemilu tahun kemarin. Sebagai bangsa yang katanya demokrat, mari kita hargai hasil pemilu kemarin meski SBY bukan pilihan hati. Artinya mari kita beri kesempatan pada beliau untuk menyelesaikan permasalahan bangsa yang teramat kompleks. Bukan hanya sekedar permasalahan hari ini, tetapi juga PR dari masa lalu yang belum terselesaikan.
Semua orang butuh cepat, semua orang butuh dipuaskan, semua orang butuh kepastian, semua orang bicara, semua orang menuntut, semua orang mengkritik. Dan, jumlah semua orang itu lebih dari 200 juta jiwa yang terkotak-kotak dalam berbagai kepentingan politik. SBY dan jajarannya sedang berusaha keras menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Mungkin saat saya sedang tidur pulas tengah malam tadi, SBY sedang mencari solusi atas semua permasalahan bangsa ini. Terus terang, saya bukan big fan of SBY, bukan pula koneksi dekatnya. Saya hanya seorang rakyat yang mencoba menghargai kinerja pemimpinnya. Meski tidak selalu keinginan saya terpuaskan oleh kebijakannya.
Silakan demo, silakan mengaspirasikan suara anda, silakan mengkritik para pejabat itu. Sah-sah saja, asal jangan mengganggu ketertiban umum. Demo itu hak masing-masing warga negara, dijamin oleh UUD 1945. Tapi, jangan dulu bilang pemerintah kita gagal. Kita, saya, anda, mungkin tidak tahu pasti permasalahan bangsa ini secara keseluruhan. Maksud saya, kita tidak benar-benar tahu akar permasalahannya, awal mulanya, penyebabnya, faktor-faktornya, dampaknya, serta A B C D nya.
Saya ingat sebuah buku karangan William Dunn yang mengatakan bahwa, jangan-jangan kita tidak benar-benar tahu apa yang disebut akar permasalahan, jangan-jangan yang kita sebut akar permasalahan itu adalah situasi masalah. Artinya, ketika kita tidak benar-benar tahu akar permasalahannya, bagaimana bisa kita menentukan solusinya. Artinya lagi, tidak mudah menelusuri suatu masalah hingga ke akarnya, sekaligus mencari solusinya dalam sekejap mata. Jadi jangan buru-buru menilai pemerintah kita gagal. Jika anda menilai pemerintah gagal, apa bentuk kegagalannya, apa tolak ukurnya, apa solusinya, apa dampak solusi itu bagi keseluruhan bangsa ini ? Mahasiswa pendemo yang diwawancara TV One pagi tadi belum punya. Anda punya ? Mungkin SBY akan senang hati mengundang anda datang ke istana.

PS : Serius saya bukan pendukung setia SBY, saya hanya rakyat yang mencoba menghargai pemimpin bangsanya. Eh, kok tulisan ini terkesan emosional ya…

read more...

Sabtu, 23 Januari 2010

Ganti Lagi





Yup, saya ganti template lagi (dan lagi). Alasannya bukan hanya sekedar bosan loh, ada alasan mendasarnya  (padahal sih iya, bosan banget). Ternyata, template saya kemarin itu, berhasil mengecoh beberapa pengunjung. Mereka menyangka saya ini cowok. Hem, mungkin template yang kemarin itu terlalu maskulin. Tapi saya sukaaaaa….
Ya sudahlah, daripada banyak yang salah sangka lagi,  mendingan saya ganti aja deh. Baru aja selesai beres-beres, ngatur-ngatur lagi dan beginilah jadinya blog ini. Kata Anyin lebih terlihat ‘cewek’. Sesuai harapan kalau begitu. Ngomong-ngomong kenapa saya nggak bisa bikin read more sesuai tutorial Adit di blognya dulu ya ? Ada yang tahu sebabnya ? Atau memang dari sononya sudah begitu, maksudnya html template ini nggak bisa dimodifikasi ?
Udah dulu ah, bahasan tentang perubahan blog ini. Saya mau pajang award dari Desfirawita. Sebenarnya saya sudah pernah memajang award yang sama, tapi tidak di sini. Award itupun saya peroleh dari Naicana. Tetapi, sayang sekali jika rejeki dari Desfirawita itu saya tolak. Dia kan sudah berbaik hati membagikan award itu. Semoga kebaikan hatimu dibalas oleh-Nya ya Wit…. Semoga mudah mendapat rejeki, selalu sehat, selalu bahagia dan enteng jodoh. Amiiiiiiiiiin.



Sesuai amanah dari Desfirawita, maka award ini saya berikan pada 10 teman blogger, yang kira-kira belum dapat (atau sudah pada dapat ya ?). 
Dhe
Elsa (udah dapet belum, mbak ?)

Buat kamu yang beruntung, mesti kasih juga ya buat 10 teman yang lainnya. Berbagi bersama boleh dong. ^_^  
 And then, si penerima award harus meletakan link-link diblog sobat yang ada dibawah ini :

Ini dia aturannya :

Sebelum kamu meletakkan link di atas, kamu harus menghapus peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Yang tadi nomor 2 jadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link kamu sendiri di bagian paling bawah (nomor 10). Tapi ingat ya, kalian semua harus fair dalam menjalankannya. Jika
tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya, maka jumlah backlink yang akan didapat adalah 1.953.125.
Nah, silahkan copy paste saja, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link blog/website kamu di posisi 10. Ingat, kamu harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika kamu tiba2 di posisi 1, maka link kamu akan hilang begitu ada yang masuk ke posisi 10.
Ketika posisi kamu 10, jumlah backlink = 1
Posisi 9, jml backlink = 5
Posisi 8, jml backlink = 25
Posisi 7, jml backlink = 125
Posisi 6, jml backlink = 625
Posisi 5, jml backlink = 3,125
Posisi 4, jml backlink = 15,625
Posisi 3, jml backlink = 78,125
Posisi 2, jml backlink = 390,625
Posisi 1, jml backlink = 1,953,125
Dan semuanya menggunakan kata kunci yang kamu inginkan. Dari sisi SEO kamu sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung web para downline kamu mengklik link itu, kamu juga mendapatkan traffik tambahan.


Happpy Week End




read more...

Jumat, 22 Januari 2010

Don't Tease Me





Cewek manapun pasti akan benci jika diremehkan oleh cowok. Meskipun cowok itu adalah sahabatanya sendiri. Setuju ? Setuju ajalah ya. Termasuk saya, yang paling nggak suka dibilang lemah. Lemah dalam arti yang sebenarnya, terkait dengan tenaga. Memang, saya mengakui Allah telah menciptakan kodrat pria dan wanita itu berbeda. Tapiiii, mbok ya jangan langsung meremehkan gitu lah ya.
Kejadian ini bermula dari suatu siang di tahun 2003, di sebuah kampus pinggir kota Bogor. Rencana penelitan dan praktek lapang yang belum juga beres karena hambatan ini itu membuat otak saya ruwet seperti jalanan Bogor. Spontan saya mengajak seorang sahabat cowok ke kota mencari buku dan kaset. Dia setuju. Seorang sahabat lagi setuju. Berangkatlah kami bertiga ke kota, menumpang angkot biru dan hijau. Turun di Baranangsiang. Selesai menjelajah Gramedia dan Disc Tara, kami pun pulang.
Jam lima sore, kami sampai di Plaza Jembatan Merah yang berlokasi di daerah Merdeka. Sengaja ke sana untuk sholat ashar dan mampir sebentar di Disc Tara lagi. Kami sempat istirahat sejenak di depan plaza sambil ngemil roti bakar. Sebelum adzan magrib kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, karena berniat mencari masjid di daerah Gunung Batu. Ketemu satu masjid, tapi tidak menyediakan mukena. Hari itu memang saya lagi bener-bener eror, sampai lupa nggak bawa mukena. Biasanya selalu siap di ransel.
Akhirnya kami memutuskan menyusup ke komplek Badan Litbang Penelitian Kehutanan di Gunung Batu. Ada mushola yang pintunya kami buka (paksa). Selesai sholat, kita berdiri di gerbang Balitbang menunggu angkot. Tapi, teman saya malah mengajukan tantangan untuk jalan kaki saja. Saya tertawa, memangnya kuat jalan kaki dari Gunung Batu sampai kampus. Jauh loh. Berapa kira-kira ya, lima belas kilometer, mungkin juga lebih. Tapi teman saya bilang, nggak usah sampai kampus. Sampai di terminal Bubulak saja, lalu dari sana naik angkot ke kampus.
Saya sempat ragu, menghitung kira-kira sampai kampus jam berapa. Keraguan saya rupanya ditangkap olehnya. Lalu keluarlah kata-kata yang meremehkan. “Kenapa ? Nggak kuat ya ?”. Spontan dong, saya nyolot. “Hei, siapa yang nggak kuat. Ayo kalau berani. Kita jalan kaki.” Sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk jalan kaki, teman saya memastikan sekali lagi keseriusan saya. Saya pun mengangguk mantap.
Di tengah jalan mereka berdua sempat mengejek saya begini begitu. Seperti dua kakak mengejek adik bungsunya. Biasa sih mereka begitu ke saya. Tak pernah saya masukkan ke hati. Malah jadi pemacu semangat saya untuk berjalan terus. Hei, rasanya benar-benar fun loh. Di sepanjang jalan kami tertawa-tawa sambil makan kacang rebus. Persis orang gila tak punya rumah.
Setelah berjuang mengerahakan daya dan upaya, sampailah di terminal Bubulak. Gembira hati ini. Riang tak terkira. Haihai, lebay deh. Iya, memang begitulah yang saya rasakan saat itu. Seperti kafilah menemu oase, seperti orang puasa nemu kolak. Tapi…., duo error itu malah bilang gini, “Eh, enak juga ya jalan kaki. Lanjut aja yuk, sampai kampus.”
Siaaaaallll. Manyunlah wajah saya. Kembali mereka memandang saya dengan tatapan sebelah mata, berani enggak ?? Gengsi dong saya, dipandang sebelah mata sama mereka. Lagi-lagi saya pun menjawab, “Siapa takut ?”
Singkat kata, akhirnya sampailah kami di kampus pada jam sepuluh malam. Kurang lebih empat jam kami berjalan. Nggak tahu sih, kami yang lelet apa jaraknya memang jauh. Sampai kampus saya langsung memaksa mereka untuk membelikan es jeruk. Saya lupa, sepertinya dulu mereka juga mentraktir saya nasi goreng juga deh…
Malam itu, saya pulang ke kosan dalam kondisi badan bau, keringat menempel di baju yang dekil, sepatu penuh debu, mata merah karena capek dan kaki rasanya mau melarikan diri dari raga ini. Tapi asli, fun banget. Jalan kaki saat sedang error begitu, bersama dua sahabat yang juga sama-sama error. Satu lagi, hari itu saya berhasil membuktikan pada mereka bahwa nggak selamanya cewek itu lemah. Ya, ya, saya memang sok-sok an sih. Hasilnya tanggung sendiri deh, badan pegal linu nggak karuan.



 Duo error itu dan saya pada jaman dahulu kala
 
Peringatan : Don’t try this before you consider it deeply.
read more...

Rabu, 20 Januari 2010

Jangan Sampai Kena Tilang






Ada yang tahu tentang undang-undang baru lalu lintas ? Ya, ya, pastinya sudah banyak yang tahu. Peraturan ini memang sudah disyahkan sejak Juni 2009 yang lalu oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi sudah sewajarnya jika banyak yang telah paham benar isi peraturan ini. Tetapi, seperti biasanya, saya baru tahu sekian waktu kemudian. Kira-kira November kemarin saat ngurus SIM. Coba kalau nggak ke kantor polisi, sampai sekarang mungkin juga nggak ngeh.
Siapa yang sama seperti saya, ketinggalan info ini ? Tenang, saya akan menyebarkan beberapa hal yang harus dicermati pada Undang-undang No 22 tahun 2009 tersebut. Berharap semoga tidak ada lagi yang kena tilang tanpa tahu kesalahannya apa. Info yang akan saya sampaikan ini saya peroleh juga dari orang lain. Kebetulan ada seorang yang baik hati bersedia membaginya di milis yang saya ikuti.
Jangan panik dulu, tidak akan membosankan kok. Ingat, kita tidak sedang berada di ruang kuliah hukum dan kebijakan. Kita langsung menuju hal penting. Yak, benar! Jenis pelanggaran dan sangsinya. Jika sudah tahu jenis pelanggaran serta sangsinya, maka kita pun jadi lebih hati-hati saat berkendara. Ini dia, point penting yang langsung saya copy paste dari email, karena memang sang pengirim email telah menyarankan untuk menyebarkannya. Semoga belum terlalu terlambat untuk dibaca ya. Kalau berminat download full bisa dilacak di google yang ini.


gambar diperoleh dari beliau



Penggunaan Lampu Utama
Pasal 107
(1) Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama Kendaraan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu.
(2) Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari.
Pasal 293
(1) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
(2) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada siang hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 (lima belas) hari atau denda paling banyak Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah).

Semoga peraturan ini nasibnya tidak sama dengan teman-temannya, yang sekedar rentetan kalimat hukum tanpa makna. Semoga juga tidak disalahgunakan oleh pihak manapun. Sebaliknya, semoga peraturan ini mampu menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna jalan serta ketertiban bersama.

read more...

Selasa, 19 Januari 2010

Menunduk Sejenak


Sesekali melihat ke atas itu bagus, untuk memacu kita berusaha lebih giat. Orang lain bisa mencapai sebuah prestasi, mengapa kita tidak bisa ? Dengan begitu, kitapun akan semakin terpacu untuk memperoleh pencapaian yang setara. Namun jika terus-terusan melihat ke atas, kita akan lupa mensyukuri apa yang telah didapatkan. Lagipula, melihat ke atas terus bisa menyebabkan sakit leher loh…
Sahabat saya pernah berkata, “Kok saya tetap begini-begini aja ya. Nggak berkembang. Si ini sudah pulang dari sekolahnya di luar negeri, si itu sudah menikah dan punya anak, anaknya malah sudah bisa main-main, si ini sudah mau lulus juga. Kok saya jalan di tempat ya.”
Di satu sisi kalimat itu memang bagus untuk memicu semangat meraih pencapaian dalam hidup. Tetapi, saya tidak terlalu sepakat sepenuhnya dengan kalimatnya itu. Lah wong dia juga sudah mencapai banyak hal kok. Aktif di sana-sini, tergabung dalam organisasi di luar kantornya, bikin even ini itu yang bermanfaat untuk orang lain. Apa itu bukan pencapaian juga ? Kapan itu dia juga berhasil menduduki urutan kedua di kelas English Program. See, ada banyak hal dalam hidupnya yang bikin iri juga. Iri yang nggak pakai dengki loh. Hehehe…
Waktu ke kampus untuk mengurus sesuatu, kami bertemu dengan pedagang soto mie langganan jaman kuliah dulu. Aak penjual soto mie itu masih mengenali kami berdua lalu terjadilah obrolan singkat di sela-sela kesibukannya melayani pembeli lain. Tentang kabar anak istrinya dan tentang kariernya itu. Lalu di ujung obrolan itu dia berkata, “Yah, emangnya saya mau kemana lagi Teh. Saya mah masih di sini-sini aja.”
Langsung saya menyenggol sahabat saya itu. Kami saling memandang penuh isyarat lalu mengangguk-angguk bersamaan. Banyak orang yang bahkan tak kemana-mana dalam arti yang sesungguhnya. Kariernya hanya itu-itu saja. Kehidupannya pun begitu-begitu saja. Tapi tak pernah terlihat Aak penjual soto mie itu mengeluh, setidaknya di depan kami. Di setiap obrolan dia bahkan sering mengucap hamdalah mensyukuri setiap karunia yang diterimanya. Lantas, apalagi yang kami risaukan hingga lupa untuk bersyukur  atas segala karunia-Nya ?






Dedicated to my best friend for her succeed to get scholarship. Keep that spirit and always being thankful for every single path we through.

read more...

Sabtu, 16 Januari 2010

Curiousity List



Tahun baru kemarin tak ada resolusi yang saya bikin. Sekarang, lha kok mendadak terpikir buat bikin list hal-hal yang ingin sekali saya coba. Penasaran gitu. Cita-cita yang sampai saat ini belum kesampaian. Padahal tahun sudah mencapai 2010 dan saya sudah twenty something. Berharap suatu saat nanti bisa terwujud. Hoho, padahal bukan impian yang heboh gitu. Bukan pula obsesi hidup yang setinggi langit. Hanya sekedar kepenasaran saya saja, soalnya ada aja yang menyebabkan gagal  untuk dilakukan. Ini dia.
1.       Nyobain martabak india, atau martabak mesir.
2.       Nyobain kopi luwak
3.       Nyobain ayam taliwang
4.       Nyobain nasi merah di Gunung Kidul yang pernah ditulis Pohon dulu
5.       Nyobain…..
Loh kok listnya makanan mulu. Tapi serius, saya pengen banget tuh nyobain makanan-makanan itu. Sebentar, sebentar, saya ulang lagi. Nah, ini dia list yang benar.
1.       Lihat Danau Tiga Warna
2.       Belajar nge-drum (sudah merengek ke suami minta diajarin, belum dikabulkan juga L)
3.       Masak-masak sama Vidhi
4.       Facial  (Wuah….sampe segede gini masih takut juga mau facial)
5.       Belajar budidaya jamur, lumayan loh bisa buat side job
6.       Rafting di Citarik
7.       Menjenguk kembali pulau kelahiran ayah, yang terakhir kami kunjungi pas saya masih SD
8.       Ke Ujung Kulon lihat badak
9.       Seneng-seneng di Karimunjawa, mumpung ada yang nawarin nginep gratis di sana
10.   Ngopi bareng Nicholas Saputra, Dian Sastro dan Fedi Nuril (mimpi kali yeeeeee)
11.   Nyeker bareng temen-temen di soto ceker Gandaria, nah kan…makanan lagi.
Hehehe, postingan nggak jelas ni ah. Kebetulan lagi nyoba postingan terjadwal. Berhasilkah kira-kira ? Postingan terjadwal memang sangat berguna untuk mengakali penggunaan waktu. Jadi saat ada waktu luang, bisa nulis rapelan asal pas ada idenya aja sih. Lah ini saya lagi nggak ada ide tapi maksa posting.
Teruuus, pas lagi googling tersesat di sini nih. Nemu gambar-gambar keren. Jadi pengen dipajang di blog ini. Bagi yang suka mix and match, boleh nih jadi bahan acuan. Kalau kurang puas, bisa deh langsung meluncur ke sana sendiri.


casual as i use to be




 bagus juga pake obi begini, eh obi apa cuma pita ya



simpel tapi gaya



    pengen banget cardigan ijonya



suka sama padu padan ini




NB : ini harusnya postingan buat Sabtu Minggu, eh gagal pakai postingan terjadwal. Sepertinya salah ngeset tanggal. LOL. hehehe


read more...

Kamis, 14 Januari 2010

Crazy Love




Ada yang terbaru dari penyanyi solo Michael Buble. Hei, tapi nggak baru-baru banget sih. Saya aja yang ketinggalan info. Yup, Michael Buble kembali merilis album terbarunya pada Oktober 2009. Pada tahun yang sama, album yang bertajuk “Crazy Love” ini langsung berhasil mencapai penjualan terbesar di Inggris dan Australia. Album ini laku keras di Australia dan telah mendapatkan tiga kali penjualan platinum sebagaimana yang diumumkan oleh Australian Recording Industry Association (ARIA).

Australia memang menjanjikan peluang market bagi Buble. Album "Crazy Love" berhasil menduduki urutan keenam dari daftar album Top 100. Sementara itu, di Irlandia sana, album ini menduduki urutan teratas di awal 2010. Karya-karya Buble memang disukai dan banyak diantaranya yang berhasil mendapatkan penghargaan. Pada tahuan 2005, "It's Time" dinominasikan untuk Grammy Awards sekaligus juga memperoleh Bestselling Traditional Jazz Album. Rupanya Buble memiliki konsistensi tinggi dalam berkarya, terbukti dengan penghargaan yang rutin diperolehnya sejak 2004 sampai 2009.  Penghargaan terakhir yang diperolehnya adalah Western Canadian Music Award dan International Achievement Award. 

Jika kita mendengar lagu milik Michael Buble diputar di sebuah toko buku misalnya, kita pasti langsung tahu siapa penyanyinya. Meskipun kita belum pernah mendengar lagu itu sebelumnya. Mengapa ? Iya, benar. Karena Buble memiliki suara yang berkarakter. Orang pasti langsung bisa mengenalinya. Suaranya mudah diingat dan khas. Jenis suara yang kuat dan berat ala penyanyi festival. Selain suaranya yang khas, gaya panggung Buble juga khas. Seringnya berjas lengkap dan rapi.

Karya-karya Buble tidak hanya berkualitas dari segi musikalitasnya, tapi juga liriknya yang menyentuh meski dibahasakan dengan sederhana. Beberapa lagu yang saya suka adalah “Home”, “Lost”, “Cry Me a River”, “Feeling Good”, “Spiderman”, loh kok banyak ya. Hehe…hampir semua lagunya saya suka. Dan saya bukan satu-satunya penggemar karya-karya Buble. Ada jutaan fans lainnya yang tergabung dalam sebuah klub yang bernama Bungalow.

Jika ingin tahu lebih banyak mengenai karya-karya Buble serta prestasi yang telah diraihnya bisa langsung meluncur ke situs resminya. Berita-berita terkait dengan perjalanan karier Buble bisa juga ditemui di Daily Buble. Selain itu, di sana juga bisa dilihat video yang menayangkan performa Buble saat menyanyikan Cry Me a River secara life. Awesome !!





read more...

Rabu, 13 Januari 2010

Lunalina



Kapan hari itu saya iseng ikutan kuis nggak penting di FB yang judulnya kamu mirip artis siapa, atau ya…kurang lebih begitulah. Bener-bener kurang kerjaan banget. Hasil kuisnya, yang tentu saja belum tentu bener, saya mirip Luna. Hahaha….! Weits, tapi jangan dulu protes, kuis ini tidak bicara kemiripan wajah kok, tapi sikap dan perilaku. Haiyah… Kalau yang ditanyakan di kuis tentang kemiripan wajah dan fisik, sudah pasti hasilnya: saya tak mirip artis manapun juga. Hehehe…

Kalau saya menulis ini, yang terkait dengan Luna Maya belum basi kan ya. Biarpun kehebohannya terjadi tahun kemarin. Sebelum lanjut, apa coba kesamaannya Lina dan Luna ? Ha, apa ? Sama-sama cantik ? Yaiyalah, kan cewek, masa ganteng. Nggak penting, lupakan.

Terus jawabannya apa ? Jawabannya adalah Luna dan Lina sama-sama memiliki area terlarang. Area yang seandainya bisa diberi police line atau tulisan besar-besar Dilarang Masuk Selain Karyawan atau ditulis peringatan besar-besar Awas Anjing Galak. LOL. Ya begitulah, mungkin tidak senyata itu tanda larangan masuknya. Mungkin berupa isyarat lewat kata-kata no comment, atau maaf saya tidak bisa cerita tentang itu, atau jelas-jelas menyatakan itu bukan untuk konsumsi publik.

Terlepas dari Luna sebagai seorang artis, atau terlepas dari Lina yang bukan artis, masing-masing orang saya rasa selalu punya area terlarang dalam kehidupannya. Area yang hanya boleh dimasuki oleh beberapa orang saja, biasanya sahabat, keluarga dan pasangan hidup atau bahkan area yang sama sekali tidak boleh dimasuki oleh siapapun selain diri sendiri. Mengapa, karena memang area tersebut sifatnya sangat privat. Ketika orang lain memaksa untuk menerobos masuk tanpa ijin, maka wajar jika Luna langsung marah. Saya pun juga. Sahabat semua mungkin juga sama. Apa pentingnya dia tahu masalah kita ?

Boleh kan, saya mengibaratkan hidup ini seperti buku diary. Kadang bab itu berisi kisah yang sedih, kadang bahagia, kadang campuran keduanya, kadang datar saja. Tapi apa iya, semua orang wajib membaca setiap bab dalam diri kita. Nggak kan. Apa manfaatnya coba, kecuali memang mereka ingin berkontribusi atau memberi solusi di setiap permasalahan. Kalau bertanya hanya untuk memuaskan keingintahuan saja, buat apa ? Apa iya, kita rela kehidupan kita dijadikan tema obrolan arisan lalu dihakimi begini begitu, tanpa mereka tahu masalah kita yang sebenernya secara keseluruhan. Orang kadang dengan mudah bilang, “Loh si artis ini cerai kan karena begini begitu. Dia sih orangnya bla..bla..bla.” Naudzubillah….

That’s why, saya lebih suka menempatkan banyak kisah hidup saya di area terlarang itu. Terus terang saya nggak bakat jadi selebriti, meski di tingkat RT atau RW. Terus terang saya tidak suka orang membahas masalah pribadi saya sebagai tema obrolan mereka, yang ujung-ujungnya berpangkal pada dugaan-dugaanya yang belum tentu sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya alias fitnah. Hei…fitnah lebih kejam dari pembunuhan kan. Nah untuk mengantisipasi itu, saya pun berusaha untuk menjaga lidah, jangan sampai masalah pribadi keluar ke khayalak ramai. Apalagi masalah keluarga. Demikian pula sebaliknya, saya tak begitu tertarik membahas masalah pribadi orang lain, yang tidak diperuntukkan bagi saya. Lain halnya jika yang bersangkutan mempersilakan saya masuk ke area terlarangnya. Jika begitu, maka saya harus siap menjaga rahasianya dan membantu menyelesaikan permasalahannya. Tidak lantas koar-koar ke khalayak ramai bilang dengan bangganya, "Heiii everybody, ini loh rahasia dia."

Saya, yang masyarakat biasa, bukan public figure seperti Luna merasa jengah jika ditanya macam-macam yang menjurus pada kehidupan pribadi. Well, masing-masing orang memang memiliki batasan area terlarang yang berbeda-beda. Ada yang merasa biasa aja bercerita tentang kehidupan asmaranya, ada yang hanya mau berbagi dengan orang terdekat saja. Ada yang biasa saja cerita tentang permasalahan yang terjadi di keluarga besarnya, ada yang tidak terbiasa. Saya sendiri, termasuk orang yang memiliki area terlarang yang sangat luas. Ada banyak hal dalam hidup saya yang cukup diketahui orang-orang terdekat saja. Orang lain cukuplah tahu bahwa saya baik-baik saja, bahagia dan cerah ceria. Lagipula, saya tak ingin membebani orang lain dengan masalah saya, toh masing-masing orang sudah punya masalah sendiri-sendiri kan.

Meski saya memiliki area terlarang yang cukup luas, bukan berarti saya nggak bisa menjalin persabahatan atau bergaul dengan orang lain. Saya tetap merasa bahwa pertemanan itu harus, saya toh bukan makluk superhero yang tidak membutuhkan bantuan siapapun. Kedekatan kan bisa terjalin lewat banyak hal, bukan melulu karena dia tahu urusan pribadi saya sedetil-detilnya. Bisa saja lewat ketertarikan yang sama terhadap suatu hal, seperti buku, film, atau hobby.


Mari menghormati area terlarang masing-masing orang.  







read more...

Sabtu, 09 Januari 2010

Stomatitis





Selera makan berkurang, malas ngomong apalagi senyum-senyum manis. Bukan, bukan karena sedang patah hati, atau sedang bokek. Tapi karena bercak mungil di bagian mulut. Mungil tapi perih, apalagi kalau tersenggol makanan pedes atau kecut. Mata berair tanpa dipaksa. Menangis seperti gadis belia ditinggal pergi kekasih hati. Lebay deh ah. 
Kata orang medis saya ini kena stomatitis alias sariawan. Ini termasuk penyakit langganan saya. Rasanya sering deh kena sariawan. Sepele memang, lha wong cuma sariawan. Bukan termasuk penyakit yang bisa dijadikan buat alasan bolos sekolah atau kerja. Tapi, kesellllllll banget kalau sampai menderita ini. Perih banget. Nah, mulai lebay lagi.
Apa dosa dan salah saya, sampai terkena penyakit itu ? Lah, kok mulai lebay nih. Wajar dong, saya kan sariawan. Lho, memang begitu efek orang sariawan ? Hem, rasa-rasanya nih, salah saya cuma satu deh, kenapa pas makan bagian dalam mulut ikut dikunyah ! Lauknya kurang ya, sampai harus gigit mulut sendiri ?! Lalu dosa saya apa ? Banyak, nggak usah disebut satu-satu. Pastinya karena sering ngomongin orang tuh. Jadi sariawan kan.
Hoho, itulah penyebab sariawan versi saya. Tapi kalau menurut situs yang pinter ini, sariawan dapat disebabkan oleh :
1.       kebersihan mulut yang buruk
2.       pemasangan gigi palsu
3.       luka pada mulut karena makanan atau minuman yang terlalu panas dan tergigit saat makan
4.       alergi atau infeksi yang disebabkan makanan yang terlalu pedas atau asam
5.       faktor psikologis (emosi dan stres)
6.       kekurangan vitamin C yang bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh
7.       kekurangan vitamin B serta zat besi
8.       kelebihan konsumsi makanan yang asam-asam, seperti jeruk dan kawan-kawannya
9.       kita terlalu semangat menggosok gigi, sehingga melukai bagian mulut dan gusi
10.   gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi)
11.   menurunnya kekebalan tubuh (paska sakit atau stres)
12.   infeksi oleh mikroorganisme.
Kemarin suami sempat kaget saat meraba kening saya. Kok demam. Hoo, saya sih menanggapi sambil lalu. Bukan demam, mungkin. Setelah browsing saya baru ngeh, kalau ternyata sariawan bisa menimbulkan demam. Sebegitunya ya ? Nah, yang lebih bikin paranoid, ada yang menyebutkan bahwa bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu dapat menjadi gejala awal adanya kanker mulut. Haduh….
Terus obatnya apa ? Well, well, banyak obat sariawan yang bisa diperoleh di apotek. Jenisnya beragam, dari mulai tablet hisap, obat tetes, obat kumur, salep, serbuk, sampai dalam bentuk cairan. Tapi, dari beberapa jenis yang pernah saya coba kok nggak terlalu manjur ya. Malah memperparah. Saya sih pengennya sehari pakai obat langsung sembuh (mana ada, coba).Sebenarnya sariawan bisa sembuh dengan sendirinya setelah dua minggu asik menyiksa kita. Jangka waktu dua minggu itu sesuai dengan jangka waktu recovery sel-sel baru. Jadi kalau sabar, tunggu saja sampai dua minggu. Kalau lebih dari itu, sebaiknya segera datang ke dokter mulut dan gigi.
Nah ini saya ketemu beberapa alternatif obat tradisional untuk sariawan dari hasil browsing, tapi saya belum mencoba semuanya, jadi belum membuktikan khasiatnya. Tapi katanya sih manjur. Ini dia :
1.       Daun Saga
2.       Daun sirih, direbus dengan garam. Setelah itu digunakan untuk kumur
3.       Madu, ada yang bilang dicampur susu.
4.       Getah jarak dioles di bagian yang sakit, sehari tiga kali
5.       Akar alang-alang, (nggak tau diapain)
6.       Menikah. Halah…hubungannya apa yak.
Sariawan bisa dicegah dengan cara rajin mengkonsumsi buah dan sayur terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C dan zat besi. Saya termasuk rajin makan sayur dan buah, kenapa tetap sariawan hayo ?!  Halah…malah protes. Hem, bisa jadi sih memang kekebalan tubuh saya sedang tidak bagus atau karena saya banyak dosa ? Hehehe…., mungkin jawabannya yang kedua. Jadi obatnya segeralah bertobat.



read more...