Cewek manapun
pasti akan benci jika diremehkan oleh cowok. Meskipun cowok itu adalah sahabatanya sendiri. Setuju ? Setuju ajalah ya.
Termasuk saya, yang paling nggak suka dibilang lemah. Lemah dalam arti yang
sebenarnya, terkait dengan tenaga. Memang, saya mengakui Allah telah
menciptakan kodrat pria dan wanita itu berbeda. Tapiiii, mbok ya jangan
langsung meremehkan gitu lah ya.
Kejadian ini
bermula dari suatu siang di tahun 2003, di sebuah kampus pinggir kota Bogor. Rencana
penelitan dan praktek lapang yang belum juga beres karena hambatan ini itu
membuat otak saya ruwet seperti jalanan Bogor. Spontan saya mengajak seorang sahabat
cowok ke kota mencari buku dan kaset. Dia setuju. Seorang sahabat lagi setuju. Berangkatlah
kami bertiga ke kota, menumpang angkot biru dan hijau. Turun di Baranangsiang. Selesai
menjelajah Gramedia dan Disc Tara, kami pun pulang.
Jam lima sore, kami
sampai di Plaza Jembatan Merah yang berlokasi di daerah Merdeka. Sengaja ke
sana untuk sholat ashar dan mampir sebentar di Disc Tara lagi. Kami sempat istirahat
sejenak di depan plaza sambil ngemil roti bakar. Sebelum adzan magrib kami
melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, karena berniat mencari masjid di
daerah Gunung Batu. Ketemu satu masjid, tapi tidak menyediakan mukena. Hari itu
memang saya lagi bener-bener eror, sampai lupa nggak bawa mukena. Biasanya
selalu siap di ransel.
Akhirnya kami
memutuskan menyusup ke komplek Badan Litbang Penelitian Kehutanan di Gunung Batu.
Ada mushola yang pintunya kami buka (paksa). Selesai sholat, kita berdiri di
gerbang Balitbang menunggu angkot. Tapi, teman saya malah mengajukan tantangan
untuk jalan kaki saja. Saya tertawa, memangnya kuat jalan kaki dari Gunung Batu
sampai kampus. Jauh loh. Berapa kira-kira ya, lima belas kilometer, mungkin
juga lebih. Tapi teman saya bilang, nggak usah sampai kampus. Sampai di
terminal Bubulak saja, lalu dari sana naik angkot ke kampus.
Saya sempat
ragu, menghitung kira-kira sampai kampus jam berapa. Keraguan saya rupanya
ditangkap olehnya. Lalu keluarlah kata-kata yang meremehkan. “Kenapa ? Nggak
kuat ya ?”. Spontan dong, saya nyolot. “Hei, siapa yang nggak kuat. Ayo kalau
berani. Kita jalan kaki.” Sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk jalan
kaki, teman saya memastikan sekali lagi keseriusan saya. Saya pun mengangguk
mantap.
Di tengah jalan
mereka berdua sempat mengejek saya begini begitu. Seperti dua kakak mengejek
adik bungsunya. Biasa sih mereka begitu ke saya. Tak pernah saya masukkan ke
hati. Malah jadi pemacu semangat saya untuk berjalan terus. Hei, rasanya
benar-benar fun loh. Di sepanjang jalan kami tertawa-tawa sambil makan kacang
rebus. Persis orang gila tak punya rumah.
Setelah berjuang
mengerahakan daya dan upaya, sampailah di terminal Bubulak. Gembira hati ini.
Riang tak terkira. Haihai, lebay deh. Iya, memang begitulah yang saya rasakan
saat itu. Seperti kafilah menemu oase, seperti orang puasa nemu kolak. Tapi….,
duo error itu malah bilang gini, “Eh, enak juga ya jalan kaki. Lanjut aja yuk,
sampai kampus.”
Siaaaaallll.
Manyunlah wajah saya. Kembali mereka memandang saya dengan tatapan sebelah
mata, berani enggak ?? Gengsi dong saya, dipandang sebelah mata sama mereka.
Lagi-lagi saya pun menjawab, “Siapa takut ?”
Singkat kata,
akhirnya sampailah kami di kampus pada jam sepuluh malam. Kurang lebih empat
jam kami berjalan. Nggak tahu sih, kami yang lelet apa jaraknya memang jauh.
Sampai kampus saya langsung memaksa mereka untuk membelikan es jeruk. Saya
lupa, sepertinya dulu mereka juga mentraktir saya nasi goreng juga deh…
Malam itu, saya
pulang ke kosan dalam kondisi badan bau, keringat menempel di baju yang dekil,
sepatu penuh debu, mata merah karena capek dan kaki rasanya mau melarikan diri
dari raga ini. Tapi asli, fun banget. Jalan kaki saat sedang error begitu,
bersama dua sahabat yang juga sama-sama error. Satu lagi, hari itu saya
berhasil membuktikan pada mereka bahwa nggak selamanya cewek itu lemah. Ya, ya,
saya memang sok-sok an sih. Hasilnya tanggung sendiri deh, badan pegal linu
nggak karuan.
Duo error itu dan saya pada jaman dahulu kala
Peringatan : Don’t
try this before you consider it deeply.
25 komentar: on "Don't Tease Me"
wah!! dah jaman banget lin.. dah 7taon yang lalu, daku masih klas 2 SMU. hehehe..
emang bener. cewek tu ga lemah. klo lemah! tu sugesti dari diri sendiri ajah! jangankan diremehkan ama cowok, diremehin cewek aja dhe ga suka :D..wekekek
wakakakak....itu mah bukan kuat..tapi gengsi dibilang lemah, akhirnya potensi muncul ke permukaan menjadi kinetik...wakakakak..piss...
hehehehee...lelaki memang suka meremehkan perempuan dalam hal tenaga, kekuatan. sebenarnya, merekalah yang lemah. hayooo...coba kalo mereka tau gimana kekuatan perempuan saat proses persalinan?? mereka gak pernah ngarasain sih...
ahahahahahaahaa.....
Weleh, ada fotonya :P
Siapapun ga ada yang suka diremehin, jadi kalo ada yang ngeremehin aku, kutantang aja :D
ada duo maia ada duo error, hehe...
meremehkan atau diremehkan memang bukan sesuatu yang baik, maka dari itu jagalah sikap dan berbuatlah yang baik terhadap sesama :)
ha h aha...error ya ? emang kompi. hi hi hi....
never underestimate the women
mohon maaf Lina baru bisa koment dulu-dulunya setiap koment nggak bisa nggak tahu kenapa
iyah bener stuju... aku juga ga suka diremihin... apalagi sama cowo... hohooh
waaahhh jalan kakinya bikin seru dan buat sehat uy... hihihih...
15km?
saya dulu jaman sma rutin seminggu paling tidak 3 kali pulang jalan kaki sejauh 8 km. ketinggalan angkot terakhir...
widiw...4 jam jalan??gempor dong ..hihihi :p
Waduh..semangat juangnya oke juga mbak...memang kita manusia jika ditekan atau diremehkan akan gejolak semangat yg bisa melampaui batas kemampuan...
bajunya baru dan lebih cewek^^
hehe seru yah mbak semskipun hasilnya kaki ngambek
ganti template :D.. keren oey..
ayoooo wanita, jangan mau dianggap remeh, ..
buktikan merahmu, nah lo ?!
Ceritanya seru...kita memang ngga suka diremehin, tapi kalo harus jalan kaki dari gunung batu sampai darmaga, kayaknya ngga deh, hehehe
Ya ampun. Duo error? :D
harus dibuktikan, bahwa wanita bukan hanya untuk digendong, tpi juga menggendong wkwkwkkw
waow, 15 kilo ditempuh dalam 4 jam? duh, perkasa sekali ya..
padahal terakhir aku jalan, 10 kilo baru kelar 3 jam.. sambil bawa backpack segede gaban seh.. hihihi..
salut bangedh lina.. :)
ternyata wanita perkasa
wehehehe
ikut menymak gan
di tunggu berita lainnya
ikut bergabung disini gan
makasih banyak gan
setuju banget paling ga suka diremehin sama cowo
Posting Komentar
Ingin berbagi opini, atau saran, atau kritik, atau nasehat....silakan sampaikan di sini. Terima kasih atas apresiasinya. Salam hangat selalu dari Lina. Oya, untuk lebih memudahkan berkomentar, gunakan Opera ya.