Semalam dia mengirimikan lagu itu, meskipun gagal masuk ke halaman profil di facebook saya. Iya, lagunya Dewi Lestari yang di Rectoverso.
Baru pagi ini saya memutarnya. Liriknya serupa hujan yang meresap ke pori-pori tanah. Merasuki saya dengan emosi sunyi namun beriak. Emosi yang ingin disampaikannya, namun telah habis kata untuk mengungkapnya. Ah, betapa sok tahunya saya, berlagak sok bisa menebak. Mungkin saja dia hanya ingin membagi lagu indah ini tanpa maksud apapun.
Kami telah bersama selama sembilan tahun. Bertumbuh beriringan sambil mempelajari hal-hal rumit kehidupan yang kadang tak sanggup kami hadapi jika sendirian. Seringkali kami terlibat pembicaraan yang seolah-olah penting, padahal sama sekali nggak penting. Atau malah sebaliknya, membahas hal-hal nggak penting yang justru sangat penting sambil tertawa atau sambil lewat saja ketika menikmati malam yang basah.
Setahu saya dahulu, dia serupa karang yang tak tergoyah oleh hantaman angin ataupun sekedar rayuan ombak-ombak iseng. Nyatanya karang bisa juga terkikis dan menjadi rapuh. Akhir-akhir ini dia merasa tidak hebat dan sering mengutuki diri sendiri oleh suatu sebab.
Saya tidak ingin mengasihaninya, meskipun teramat peduli sebenarnya. Peduli yang sampai pada batas kekhawatiran. Khawatir jika dia tidak bisa melewati ini dengan baik. Meskipun ada sedikit keyakinan, bahwa dia masih karang yang kokoh dahulu.
Saya dan dia, tidak lagi sering menghabiskan waktu bersama. Dia pernah merasa saya tinggalkan, sepertinya. Meskipun saya tak akan pernah bisa benar-benar meninggalkannya. Tentu saja dia masih menjadi penghuni abadi di hati. Tidakkah dia mengerti ? Tidakkah dia percaya ? Ah, padahal saya sudah mengatakannya ribuan kali.
Apakah dia tak percaya, hanya karena saya telah bersuami ?
Kali ini, saya ingin sekali bernyanyi untuknya. Jika hanya dengan cara ini dia bisa benar-benar percaya, bahwa saya tidak pernah bisa beranjak pergi meninggalkannya sendiri, meskipun ada batas-batas tertentu yang tak bisa saya lawan.
Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku
Selain hatiku dan ombak berderu
Di pantai ini kau selalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu
Akulah lautan kemana kau selalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga
Sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin ku tahu engkau ada
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku andai engkau tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi
Akulah lautan memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga
Sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada
****Hanya ingin kau tahu, aku menyayangimu. Sahabatku.*****************
21 komentar: on "Ku Tahu Kau Tahu, Aku Ada........."
Itu kagunya siapa lin?
Bagus deh.
Dia beruntung punya sahabat seperti itu, thank u untuk postingan i ni, mengingatkan gue agar menjadi sahabat yg baik juga :)
salam, EKA
saya juga sukaaa bgt sama lagu ini "aku ada" by dewi lestari..video clipnya juga kerennn..
saya malah makin termehek2 mendengar tuh lagu :((
lagunya dewi tuh ya, kayak puisi diiringi musik ;)
justru yg penting gak penting itu yg malah sering mencairkan suasana, bikin hidup lebih hidup bersama sahabat hehehe;)
nih mbak *sodorin air putih* pasti cape'deh setelah memanggil namanya sampe ujung dunia *niat banget seh*:p
Eka Situmorang-Sir : Dewi Lestari, judulnya aku ada. iya bagus yah..., dewi gitu.
isti : *tossss*
sibaho way : haduh, maaf tidak maksud membuat termehek-mehek loh
namaku wendy : ah, mbak wendy ini memang baik hati. sekalian jusnya ya mbak. pake susu loh. hehehe
aku blom pernah denger lagunya, tapi liriknya dahsyat yak :P
hua...hua.. termehek-mehek abis abis baca..
Thx to be next to me, whatever i have done to you.
Setelah badai ini, aku yakin ada pelangi..
masih maw kan menikmati pelangi bersama ku ??
* peluk..peluk.. *
aku suka banget lagu ini, sukaaa banget... liriknya dalam dan bikin nangis beneran. hii
tapi kelamaan didenger, ngg.. bosen juga sih :P
sesekali pengen juga bikin lirik dahsyat macam itu..
ah keren,
ceritanya juga, wew
ungkapan hati yg paling dalam nih sepertinya, tetap semangat sobat :D
Puisinya dahsyat deh
manis sekali...
jd ingat sahabat2ku yg tertinggal di jakarta...
hiks
puitika manis
Aduh, bahasanya tuh mendayu-dayu...
Ajarin aku dong! Hehe..
Salam kenal ya..!
Sari : googling aja mbak, bagus loh. sama klipnya sekalian yak....
Apatheia_s : mauuuuu dung
mocca_chi : hah ?!! nangis karena ini ? sama dung...*toss*
warm : ayo om, bikin terus lirik sedahsyat ini. yakin deh, pasti bisa.
Mas Moer : daleeemmm banget.
Ronaldo Rozalino : produk dewi lesarti mana ada yang gak dahsyat, :) love it.
Enno : loh kok tertinggal ? ayo mbak enno, segara kunjungi sahabatnya. :)
ivan kavalera : maniskah ?
Bahauddin Amyasi : belajar bareng aja yuk...saya juga belum pinter
Kunjungi my bLog y!!
anggota baru blogger..hehe
Kalo lagu Dewi yang saya sering denger "..akulah yang jadi juaranya..."
:D
teman itu ada dalam susah dan susah.
susah cari teman yg sehati.
jaga baik2 klo udah ketemu.
:D
Irwan S Bin Kaisar : hei, saya sudah berkunjung ke sana kan....nice blog.
Rumah Ide dan Cerita : saya juga suka lagu yang itu
denny : dalam susah dan susah!!! yeah..benar juga. yup, saya akan menjaganya.
Trims y!!
Moga trus berlanjut y!!
n ditunggu ni kunjungan n follow teman2 blogger lainnya..
Liriknya bagus amat, Dewi Lestari itu emang belum ada tandingannya..
Nice Post Mba!
Posting Komentar
Ingin berbagi opini, atau saran, atau kritik, atau nasehat....silakan sampaikan di sini. Terima kasih atas apresiasinya. Salam hangat selalu dari Lina. Oya, untuk lebih memudahkan berkomentar, gunakan Opera ya.