Ketakberdayaan merubah nasib dapat dilihat dari sisi pandang mana saja. Bukan melulu karena mereka enggan memperjuangkan kehidupan yang lebih baik. Ketiadaan kesempatan, ketiadaan kecakapan dan ilmu, serta ketiadaan motivator adalah faktor yang menyebabkan mereka tak berdaya merubah nasib sendiri.
Langkah pemerintah untuk mengadakan razia melalui satpol pp nya memang patut dihargai. Namun apakah itu bisa menjadi obat mujarab ? Setelah dimasukkan ke dinas sosial atau yayasan-yayasan apakah lantas menyelesaikan permasalahan sosial para proletar ?
Hal yang sering dilupakan adalah mempertanyakan pada mereka sendiri, apa sebenarnya impian hidup mereka. Tentu saja bukan sekedar mendapat uang berjuta-juta atau tukar nasib dengan milyuner, tapi lebih jauh dari itu. Menjadi lebih produktif dan mandiri.
Sebagai individu yang berada di luar himpunan itu, sepantasnyalah kita memberikan apa yang mereka butuhkan. Memberikan kesempatan, modal, pengetahuan, ketrampilan serta tentu saja motivasi supaya mereka bisa memperjuangkan hidup yang lebih baik.
0 komentar: on "Proletar dan kita"
Posting Komentar
Ingin berbagi opini, atau saran, atau kritik, atau nasehat....silakan sampaikan di sini. Terima kasih atas apresiasinya. Salam hangat selalu dari Lina. Oya, untuk lebih memudahkan berkomentar, gunakan Opera ya.