Blog ini...

sering gonta-ganti templete dan berisi cerita penting nggak penting saat terkena atau tidak terkena badai hormonal

Senin, 05 Oktober 2009

Kecantikannya belum terungkap





Ini cerita tentang Waduk Sermo di Kulon Progo, Yogyakarta. Tulisan ini saya buat untuk memenuhi janji pada Ketua Kelompok Tani Hutan yang meminta saya membantu mempromosikan wisata alam di Hargowilis. Ternyata, tulisan mengenai Waduk Sermo sudah banyak, jadi saya hanya melengkapi saja yang telah ada berdasarkan hasil pemotretan personal.

Waduk Sermo berada di Kecamatan Kokap yang sebagian besar wilayahnya tertutup vegetasi pepohonan. Pinus banyak ditemukan di sana, selain Jati dan Sonokeling. Tentu saja ini menciptakan iklim mikro yang bagus berupa angin sejuk dan suasana hijau yang membuat nyaman. Waduk Sermo dapat dicapai dengan kendaraan umum dari Wates, Kulon Progo. Tapi waktu itu saya 'memanfaatkan' suami untuk mengantar ke sana. Kebetulan acara utamanya bukan jalan-jalan, tapi penelitian. Jalan menuju Waduk Sermo lumayan bagus, beraspal dan mulus. Hanya saja melingkar-lingkar, khas jalan pegunungan. Bagi saya, justru sensasi inilah yang saya sukai.

Waduk Sermo merupakan waduk buatan untuk menampung air guna disalurkan sebagai air bersih. Meskipun waduk buatan, aspek alamiahnya masih jelas terasa. Lanskapnya indah dan bersahaja, karena belum banyak dibangun sarana dan prasarana penunjang aktivitas rekreasi. Hanya ada beberapa bangku-bangku tempat pengunjung bisa duduk santai memandang lepas ke hamparan air jernih. Bagi yang suka memancing, rasanya tempat ini menjadi pilihan yang tepat. Tenang dan sejuk. Di sana juga belum banyak warung (Saya kurang tahu, belum banyak atau sudah tidak banyak, karena saya mendapat info bahwa ada larangan pemerintah untuk berjualan di sana).

Mungkin beberapa orang menganggap bahwa objek wisata ini perlu dipercantik lagi, namun bagi saya upaya mempercantik itu bukan melulu mengadakan pembangunan ini itu yang tidak terlalu perlu. Penambahan sarana umum seperti toilet, gazebo, tempat makan dan tempat sampah rasanya sudah cukup. Tentu saja semua itu harus memperhatikan aspek lingkungan, jangan sampai upaya meningkatkan daya tarik waduk ini mencemari ekosistem yang ada. Ketika saya ke sana di awal tahun 2009, kondisi waduk ini masih bagus, bersih dan terawat. Semoga jika memang akhirnya waduk ini menjadi objek wisata favorit dan banyak dikunjungi, tidak lantas mengubah kondisi yang ada saat ini.

Ketua Kelompok Tani Hutan, Bapak Tumiranto, menyatakan bahwa pada saat ini Pemda dan kelompok tani di sana sedang berusaha mengembangkan paket ekowisata di lokasi itu. Salah satu upaya menarik minat pengunjung adalah dengan menyediakan olahraga alam seperti climbing, hiking, camping, dan paket outbond. Hanya saja, beliau menyatakan bahwa upaya mempromosikan waduk ini belum gencar dilakukan. Dia berharap suatu saat nanti Waduk Sermo ini seterkenal Borobudur atau Ancol. Sampai saat ini memang belum banyak yang tahu mengenai waduk in, buktinya saya sendiri baru tahu ketika secara tidak sengaja melintasinya. Bahkan waduk ini masih kalah terkenal dibandingkan Mbah Maridjan yang sama-sama dari Yogyakarta. Jadi, bagi yang kebetulan sedang berkunjung ke Yogyakarta....sempatkanlah mampir ke Waduk Sermo. Jaraknya sekitar 35 Km dari pusat kota Yogyakarta.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Kecantikannya belum terungkap"

Posting Komentar

Ingin berbagi opini, atau saran, atau kritik, atau nasehat....silakan sampaikan di sini. Terima kasih atas apresiasinya. Salam hangat selalu dari Lina. Oya, untuk lebih memudahkan berkomentar, gunakan Opera ya.