Permasalahannya, bukan pada apa yang salah pada setiap unsur ruang. Tapi sejauh mana kita bisa menerimanya. Orang-orang ilmu alam menyebutnya adaptasi. Para sosialita menyebutnya, nge-blend. Salah satu kunci bertahan hidup adalah adaptasi. Dinosaurus musnah karena tidak lagi bisa beradaptasi dengan perubahan ruang hidupnya. Demikian pula mammoth dan jenis hewan-hewan raksasa lainnya. Jadi, adaptasi mutlak dilakukan dalam menghadapi setiap perubahan kondisi, sekecil apapun itu.
Udara yang tidak bersahabat, ruang yang sempit, cat yang pudar, tidak sepantasnya dipersalahkan. Ini hanya soal bagaimana kita menyatu dengan ruang itu, bagaimana kita beradaptasi, dan bagaimana kita menerima setiap unsurnya.
So, di ruang manapun kita beraktivitas, tidak akan menjadi soal. Mindset kitalah yang menjadi soal. Seharusnya kita bisa menyetel mindset kita supaya lebih fleksibel dalam menghadapi setiap perpindahan dari satu ruang ke ruang lainnya. Dan, hidup akan menyenangkan.
0 komentar: on "Ruang dan Penyatuan"
Posting Komentar
Ingin berbagi opini, atau saran, atau kritik, atau nasehat....silakan sampaikan di sini. Terima kasih atas apresiasinya. Salam hangat selalu dari Lina. Oya, untuk lebih memudahkan berkomentar, gunakan Opera ya.